Khutbah Jum'at Terbaru 2022 Tentang Penyakit Stunting Pada Anak Yang Masih Bayi Dan Balita.
Khutbah Jum'at terbaru 2022 Tentang program penanganan penyakit stunting pada anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
khutbah jum'at terbaru 2022 |
KHOTBAH PERTAMA (Untuk Mukaddimah khotbah pertama silahkan bisa disesuaikan oleh Khotib)
Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah
Allah SWT telah mencurahkan berbagai rahmat, nikmat, dan hidayahNya bagi kita semua dalam menjalani kehidupan ini. Berbahagia sekali rasanya, kita bisa berkumpul bersama untuk melaksanakan ritual ibadah sholat fardhu Jumat hari ini. Allah SWT dengan segala kehebatannya telah menjadikan kita semua sebagai khalifah di muka bumi, membawa rahmat bagi seluruh alam.
Iman dan taqwa kepada Allah menjadi kunci ketenangan bagi kita dalam menjalani kehidupan ini. Selalu bersyukur atas segala nikmat menjadi kunci keberhasilan umat Muslim. Nikmat terbesar bagi kita semua adalah memiliki Agama Islam, sebagai agama yang sempurna. Agama Islam menjadi petunjuk bagi umat manusia pada semua aspek kehidupan, lengkap dengan tuntunannya untuk bidang ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.
Untuk bidang sosial budaya, terutama aspek kesehatan masyarakat, Agama Islam memberikan tuntunan yang sangat lengkap, dan menyeluruh, untuk kita menjaga kesehatan dalam kehidupan keseharian kita. Organisasi kesehatan dunia, WHO, mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan yang sempurna, baik fisik mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
Dalam pandangan Islam seorang muslim yang kelihatan sehat badannya, staminanya kuat, akan tetapi tetap dinyatakan tidak sehat dalam pandangan Allah kalau dalam dirinya terdapat penyakit riya’, iri, dengki, rakus, sombong dan tamak, tidak suka melihat orang lain senang. Menjaga hati menjadi penting untuk menghindari penyakitpenyakit ini. Kita perlu berhati-hati agar terhindar dari penyakit hati.
Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah
Islam mengajarkan untuk menjadi insan yang sehat dan kuat, sehingga masa depan Islam pun menjadi cerah dan maju, sejalan dengan perkembangan zaman. Rasulullah SAW menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan. Dari Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW mengatakan, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan,” (HR. Muslim). Allah SWT lebih mencintai Mukmin yang kuat, karena Mukmin yang kuat mampu melaksanakan Amanah yang ada padanya. Mukmin yang lemah harus berjuang untuk menjadi lebih kuat dan meraih kecintaan Allah SWT kepadanya.
Demikian juga dengan pentingnya menjadikan generasi muda Islam yang kuat, sebagai penerus tonggak perjuangan Islam dalam mewujudkan kebahagiaan dan kedamaian di bumi Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 9 : “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Jama’ah
Sholat Jum’at rahimakumullah
Tumbuh kembang anak normal menjadi tujuan dan harapan kita bersama. Anak yang sehat dan kuat serta berakhlak mulia menjadi impian kita bersama sebagai penerus generasi bangsa Indonesia. Namun, anak yang lemah secara medis adalah anak yang kurang gizi dan sering sakit. Anak yang kekurangan gizi, bertubuh pendek, kecerdasannya juga “pendek” dikenal dengan nama STUNTING (baca: stanting).
Anak stunting, saat ini jumlahnya sangat banyak. Angka anak yang mengalami stunting di Indonesia, masih cukup tinggi. Angkanya mencapai 37 persen. Angka ini memperlihatkan bahwa tiga atau empat dari 10 anak Indonesia dalam kondisi stunting.
Di Provinsi NTB yang kita cintai ini, kasus anak stunting ditargetkan turun sebesar 14% pada tahun 2024, sejalan dengan target nasional. Dari 19% pada tahun 2022 menjadi sebesar 14% pada tahun 2024. Data ini menggambarkan bahwa kita warga NTB masih perlu bekerja keras menurunkan angka stunting ini. Semua pihak baik pemerintah dan masyarakat perlu bergotong royong untuk mensukseskan penurunan target 14% pada tahun 2024.
Tugas ini sangat penting, untuk kita semua, sebagai umat Muslim. Penanganan anak stunting ini akan menjadi amal dan ibadah yang baik bagi kita semua, sesuai dengan peran kita di masyarakat, sebagai kepala keluarga, pendidik, pelajar, pekerja, dan peran penting lainnya yang sedang menjadi tanggung jawab kita.
Pemerintah mengharapkan partisipasi aktif semua elemen masyarakat sebagai bagian dari ikhtiar kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kejadian stunting tidak terjadi begitu saja, melainkan terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama, bahkan sejak anak dalam kandungan. Kekurangan gizi pada ibu hamil harus menjadi perhatian kita. Perhatian keluarga dan suami kepada ibu hamil sangat menentukan kesehatan anak dalam kandungan.
Kewajiban suami memberi nafkah kepada istri diterangkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya: "Dan kewajiban bapak memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya...." Dan ketika anak lahir, salah satu kewajiban yang yang penting dilakukan adalah memberikan anak itu Air Susu Ibu atau ASI. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 233, Allah SWT berfirman, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan,".
Dalam ayat ini, jelas bahwa Allah SWT menghimbau agar hendaknya ibu menyusui anaknya selama dua tahun. Himbauan untuk menyusui selama dua tahun tersebut juga tercantum dalam QS Luqman, ayat 14. Dalam ayat tersebut, Allah berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS. Luqman: 14).
Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah
Islam mengajarkan keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, sehingga umat Islam harus tangguh dalam berbagai bidang, tak hanya dalam urusan akhirat saja, namun segala lini kehidupan, baik sosial, budaya, kesehatan, gizi maupun ilmu pengetahuan, sehingga mampu berdiri sendiri, tak bergantung pada orang lain.
Dunia memang sangat berarti bagi manusia, karena merupakan ladang menuju Akhirat, yaitu tempat menanam, serta tempat investasi. Banyak orang yang tergoda, bahkan lalai, mabuk dengannya, sampai meninggalkan kewajiban-kewajiban yang harus ia kerjakan, seperti seorang Suami yang lupa akan kewajibannya untuk menafkahi istri dan anaknya atau sebaliknya seorang anak terlena sampai lupa kewajibannya untuk menghormati dan mendoakan orang tuanya.
Dalam hal ini, Al-Quran memberi peringatan bahwa akhirat itu sangat penting, begitu juga urusan dunia tak kalah pentingnya, tinggal kita mampu menyesuaikan serta mengkombinasikan agar urusan dunia dan akhirat berjalan bersamaan, seperti potongan ayat dalam Surat Al-Qashas, Ayat 77 yang berbunyi: Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.
Marilah kita bersama-sama bergerak dan mulai melakukan aksi nyata untuk mendukung upaya penanggulangan stunting di Provinsi NTB. Kerja keras, kerja sama, dan saling tolong menolong diantara kita akan mendukung keberhasilan penanganan kasus anak stunting. Mari kita bersama-sama membangun dan mengedukasi masyarakat bahwa stunting bukanlah aib.
Menjadi tugas mulia kita bersama untuk menjaga kesehatan anak-anak kita, terhindar dari berbagai penyakit, hidup sehat, makan makanan bergizi, mendapat ASI yang cukup, selalu berdoa agar kita selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT.
Jama’ah
Sholat Jum’at rahimakumullah
Demikianlah Al-Quran dan Hadits menekankan bagaimana pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menjaga kesehatan dan gizi anak kita. Karena anak yang sehat, bergizi dan terbebas dari stunting akan menjadi generasi Islam yang kuat di masa mendatang. Semoga perjuangan kita menurunkan stunting di NTB mendapat ridho Allah SWT.
Barokallhuli.............
Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at Terbaru 2022 Tentang Penyakit Stunting Pada Anak Yang Masih Bayi Dan Balita."