Sejarah Ringkas Perjalanan Dakwah Almagfurullahu Tgh.Ridwanullah (Abah Edo'),Ulama Tarekat Dari Pulau Lombok.
Almagfurullahu Tgh.Ridwanullah Lombok. |
Sejarah
Ringkas Almagfurullahu TGH.Ridwanullah At-Tauhidy (Abah Edo’),Sang Ulama
Tarekat Dari Pulau Lombok.
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wa barokatuh.Sahabat
bloger yang saya hormati dan cintai.
Pada
kesempatan kali ini kita akan membahas dan menyimak perjalan dakwah atau
sejarah ringkas salah seorang ulama asal Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat yakni
Almagfurullahu Tuan Guru Haji Ridwanullah At-Tauhidy (1933-2015).Melalui
catatan-catatan ringkas sejarah perjuangan beliau,kita sebagai generasi muda
dapat mengambil begitu banyak pelajaran dan manfaat sehingga semakin menambah
kecintaan kita kepada para alim ulama.
Bagimanakah
kisah perjalanan dakwah Tuan Guru Edo’atau Tgh.Ridwanullah,mari kita simak
bersama-sama melalui tulisan di bawah ini yang kami ambil dan rangkum dari
beragam sumber,kemudian di olah dengan bahasan yang lebih sederhana.Terima
Kasih.
MASA KELAHIRAN.
Sosok Tuan
Guru Ridwanullah sejak kecil terlahir dari keluarga yang mengutamakan
pendidikan agama.Hal tersebut terlihat dapat terlihat dari gelar lar tuan guru yang disematkan oleh
masyarakat Suku Sasak Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.Sebab gelar tuan
guru oleh masyarakat muslim Lombok tidaklah sembarangan untuk di sematkan
kepada seseoarang.Ada sejumlah persyaratan khusus yang harus dimiliki,seperti menguasai kitab-kitab kuning klasik,pernah menunaikan ibadah haji,serta memiliki lembaga pendidikan atau tempat mengajar.
Tuan Guru Ridwanullah At-Tauhidy dilahirkan di Kampung Dasan Geres Pande Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat pada tahun 1933.Beliau lahir dari pasangan Alm.Tgh.Tauhiduddin atau Amaq Na'im dan Inaq Kholidah atau Inaq Ahmad.Sebuatan "Amaq Na'im" dan "Inaq Ahmad" merupakan sebuatan yang diberikan kepada para orang tua yang dinisbahkan kepada anak tertua dari kalangan keluarga.Saat baru lahir,kakek beliau yang juga merupakan seorang ulama atau tuan guru yakni Tgh. Muhammad Sholeh mengatakan“Telah lahir penggantiku",ucap sang kakek beliau waktu itu.
Ketika
dilakukan ritual adat "Pedaq Api atau Ngurisang'Ridwanullah kecil
diberikan nama oleh kakek beliau, Anwar Big.Oleh kakeknya,nama tersebut diniatkan
agar cucunya ini kelak bisa menjadi penerang bagi kaum muslimin.Namun
dikarenakan si kecil Anwar Big sering sakit-sakitan,nama Anwar Big di ganti
menjadi Ridwan yang diambil dari Kitab Manakib.Saking disayangnya oleh sang
kakek, Ridwan sering di pangku ketika mengisi pengajian di Desa Bermi semasa
umurnya dua tahun.Selama sekitar 10 tahun tinggal di Desa Bermi,ia menghabiskan
masa kecilnya bersama teman-teman sebaya.
MASA-MASA MENIMBA ILMU
Ketika
berumur 12 tahun,ayahnya pindah ke Desa Tegal pada 1945.Dimasa-masa proklamasi
kemerdekaan Indonesia.Selama tinggal di Desa Tegal,Ridwan bersekolah di Pondok
Pesantren Islahudiny Kediri.Beliau diminta tinggal bersama Tgh.Sahabuddin dan
Tgh.Kholidi di Dusun Pelowok Kediri selama sekitar 4 tahun.
Setelah 4 tahun
di Pelowok,ia kemudian memilih sekolah dengan pulang-pergi Tegal-Kediri dengan
jarak sekitar 4 kilometer.Semangat luar biasa besar selama menuntut ilmu,tak
menyurutkan langkah Ridwan kecil untuk berjalan kaki,dan sesekali numpang di
cidomo atau andong, yang merupakan moda transportasi darat paling banyak
terdapat di Pulau Lombok kala itu.
Memulai pendidikan di Ponpes Al- Islahudiny Kediri pada tahun 1946 Masehi,atau sekitar tahun 1368 Hijriyah.Selama mondok di ponpes tertua di Lombok Barat ini,sosok Ridwan dikenal oleh guru-gurunya sebagai santri yang tekun belajar/muthola'ah kitab dan tekun pula beribadah.Setiap sampai di madrasah,beliau selalu melakukan sholat sunat, sehingga teman-teman mengatakan“ Guru Edo ‟Sembahyang Tahyatul Madrasah “.Sebagai ungkapan candaan karena rajinnya sholat tahiyatul masjid.
MASA-MASA DI PONDOK DAN
MURID-MURIDNYA.
Di masa beliau menimba ilmu Tuan Guru Ridwan pernah dua kali tidak naik kelas.Namu dengan ketekunan di kelas lima, ia tetap
menjadi juara kelas. Keunikan Guru Edo’ dalam menuntut ilmu adalah apa yang
didapatkan di pengajian langsung di amalkan.Disamping belajar, ia juga
menjadi pembantu guru apabila guru tidak
hadir.Murid-murid pertama yang pernah di ajarnya pun telah banyak yang menjadi
tuan guru.Diantaranya:
-Tuan Guru.Badaruddin(Kediri)-Tuan Guru Damanhuri(Kuranji)-Tuan Guru Lukman(Umbe),-Tuan Guru
Mukhtar(Kediri.-Tuan Guru Sukron(Kediri), -Tuan Guru
Safwan Hakim(kediri),-Tuan Guru
Mazhar(Gelogor),-Tuan Guru Murad Tamimy(Aik Ampat),-Tuan Guru
Sibawaih Mutawalli Lombok Timur,
SPESIALIS KEILMUAN ABAH EDO’
Tuan Guru Ridwan sangat mahir dalam
bidang ilmu keagamaan sehingga dijuluki murid-murid –muridnya sebagai “Kamus Berjalan"sebagaimana di ucapkan oleh salah seorang murid beliau yaitu
Almagfurullahu Tgh.Sibawaih Mutawalli Jero Waru Lombok Timur ” Guru saya ini
kamus berjalan, kitab yang tidak pernah belau kaji, bisa dibaca.Beliau tak
kenal lelah, tidak pernah saya lihat mengantuk, setiap saya datang mengaji,”.
MASA-MASA AWAL BER DAKWAH.
Pada tahun 1952,beliau sudah mulai mengisi pengajian ke beberapa desa, di Desa
Tegal.Tuan Guru Ridwan terkenal sebagai pejuang dakwah yang penuh istiqomah.Para jamaah menyambut
meriah pengajian terus berkembang di dua desa, yaitu Desa Tegal dan Dasan Geres
Pande, jamaah terus bertambah hingga pengajian menyebar ke beberapa wilayah
MEMBINA RUMAH TANGGA.
Tuan Guru Ridwan Menikah dengan Siti Rabitah pada tahun 1955.Dari hasil pernikahannya,pasangan ini mendapatkan 4 anak yaitu Riyadah,Nurhidayah,Kamiluddin dan Ulumuddin.Setelah bercerai sepulang dari Mekkah beliau menikahi Siti Fatimatuzzahra pada tahun 1978 dan mendapatkan 3 orang anak yaitu Hurriyah,Amrullah dan Hardiyatullah.
MENUNAIKAN IBADAH HAJI.
Pada 1977 Beliau pergi ke Makkah, memenuhi panggilan haji yang pertama, enam bulan berada di Makkah,beliau bertemu dengan Syeikh Ismail Yamani dan diijazahkan kitab “Tanwir Qulub”. Beliau juga dijazahkan kitab “Tsabat” oleh Tuan Guru Ibrahim Al-Khalidy.Kitab tersebut juga diijazah kepada Tuan Guru Muhibbullah Getap, dan Tuan Guru Musleh Bagek Polak.
PARA GURU ABAH EDO'
Menurut data,Abah Edo' berguru kepada puluhan ulama yang diakui kapasitas keilmuannya.Beberapa diantara guru-guru beliau adalah :
1.Tuan Guru Ibrahim al-Kholidy (Kediri)2.Tuan Guru
Abdul Hafiz (Kediri).3.TuanGuruAbdul
Karim (Kediri).4.Tuan
Guru.Mukhtar Abdul Malik (Kediri).5.Tuan Guru
As`ary (Kediri)6.Tuan
Guru Abdul Hamid (Kediri), 7.Tuan Guru
Mustafa (Kediri).
MASA AWAL PERJUANGAN DI MADRASAH
Perjuangan penting yang dilakukan Tuan
Guru Ridwan adalah mendirikan Pondok
Pesantren Darussalam Bermi, pada tahun 1986/1406 H. nama madrasah ini dari
Bahasa Arab yang secara kebahasaan,“Darussalam“ berarti rumah kedamaia/
keselamatan.Nama tersebut mencerminkan suasana kejiwaan dan keadaan sosial yang
damai, dan tentram.
PARA MURID GENERASI PERTAMA.
Pada awal berdirinya pondok pesantren.
Ada dua santri angkatan pertama, yaitu Adnan, dan Mustakim. Dua orang ini
berasal dari Jereneng Desa Batu Tulis Lombok Tengah, dua orang santri tersebut
mengaji 2 kali seminggu, yaitu hari Selasa dan Rabu seusai sholat Subuh,
sementara kitab yang yang dipelajari ialah Tajwid dan Shorof, saat itu juga
tuan guru membuka dan mengisi pengajian awalnya, di dua desa yaitu: Desa Dasan
Geres Pande, dan Desa Tegal, kemudian bertambah ke Desa Adeng, Dowe pelet, dan
Bermi Karang Dalam, Selang beberapa bulan sudah mulai ada santri yang tinggal
yang sebagian besar berasal dari Lombok Tengah (Batu Tulis).
Jumlah santri yang tinggal di Asrama saat itu ada sepuluh diantaranya: Adnan dari jereneng, Mustakim dari Jereneng, Safri (A) dari Kubur Jaran , Sahiruddin dari Kubur Jaran, Majdi dari Bangket Gawah, Marzuki dari Jereneng, Badri dari Bangket Gawah, Safri (B) dari Bangket Gawah, Sabaruddin dari Jereneng, Arfah dari Bangket Gawah, ditambah santri yang pulang pergi yang berasal dari daerah sekitar Bermi, yaitu: Muhsar Syarif dari Telage Potet, Kamaluddin dari Bermi, Majsah dari Bermi, Wildan dari Telage Potet.
PONPES DARUSSALAM BERMI DARI MASA KE
MASA.
Pondok Pesantren Darussalam Bermi pada awalnya
menggunakan sistem halaqah/duduk
bersila, tanpa kelas, dan tingkat.Bangunan Pondokpun masih sangat sederhan,yaitu berpagar bambu, beratapkan
ilalang.sang guru muda mulai mengajarkan para santrinya mengaji yaitu Seusai
sholat Subuh, sholat Asar, dan isa.Adapun kitab yang dikaji seperti Matan
Jurumiyah, Sarah Dahlan, dan Tajwid. Seiring berjalan waktu, pada tahun 1988
para santri yang mondok semakin bertambah.Maka dilakukanlah peletakan
batupertama gedung Madrasah Tsanawiyah Darussalam yang diresmikan oleh Bupati
Lombok Barat saat itu,Drs, Ratmaji.
Gedung
Madrasah Tsanawiyah Darussaalam dibangun secara bergotong royong oleh
masyarakat Desa Bermi, Desa Telage
Potet, Desa Dasan Geres Pande, dan Desa Tegal.Pada tahap awal, gedung madrasah yang
dibangun hanya tiga lokal.Dua ruang belajar untuk belajar kelas A dan kelas (
B),serta satu ruangan dipergunakan untuk perkantoran.Adapun yang menjadi kepala sekolah pertama ialah Pak Saharuddin
dari Desa Karang Langko,dengan jumlah siswa-siswi angkatan pertama yang bersekolah
saat itu sebanyak enam puluh.Para santri angkatan pertama hanya bersekolah satu
setengah tahun.
Pada
1991 didirikanlah Madrasah Aliyah (MA) dengan dana awal pembangun
berasal dari sumbangan Bupati Lombok Barat senilai 1,5 jt,serta bantuan
dari Bina Graha Jakarta senilai sepuluh
juta.Saat itu,nilai uang rupiah masih sangat mahal.Uang bantuan dari Bina Graha
tersebut diambil ke Jakarta oleh Haji
Hakim dari Desa Bermi dan Lalu Saiful. Selain itu, dana pembangunan juga berasal dari sumbangan amal dari sejumlah
desa, berupa amplop yang diserahkan kepada masing-masing desa sekali setahun. sebagiai
kepala sekolah MA pertama saat itu yaitu
Drs. Ahmad yang berasal dari Bima dengan Jumlah siswa MA angkatn pertama
sebanyak 33 orang.Tak berhenti hingga tingkat Mts dan MA,maka pada tahun 1993,berdirilah
lembaga pendidikan tingkat dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan
jumlah siswa angkatan pertama sebanyak
15 orang.Dan yang menjadi kepala
Madrasah Ibtidai`yah pertama yaitu, ibu
Siti Aisah dari Gerung.
Selain mendirikan lembaga madrasah,Ponpes
Darussalam Bermi membuka lembaga pendidikan non formal dengan tujuan menyiapkan
kader khusus yang benar-benar memilki kemampuan di bidang ilmu keislaman.Pada Tahun
2007 didirikan pendidikan Ma`had Aly yang memilki kurikulum berbeda dengan
kurikulum pemerintah dengan 100% materi yang
diajarkan adalah kajian kitab kuning.Ma’had Aly Inilah yang menjadi lembaga terkokoh dan
perintis Ponpes Darussalam Bermi.Lembaga Ma’had Aly ini di ampu khusus dan
langsung oleh Tuan Guru Ridwan.
Seiring perkembangan zaman dan semakin bertambahnya jumlah santri yang mondok di Ponpes Darussalam,Sang Tuan Guru Ridwan memandang perlunya dibuka perguruan tinggi, maka pada 2008 didirikan Sekolah Tinggi ilmu Syariah Darussalam (STISDA) dengan tujuan mencetak tenaga handal dalam bidang syariah yang unggul di masa depan.
BUAH KARYA ABAH EDO'
Sebagaimana
ulama-ulama islam terdahulu yang meninggalkan hasil karya berupa
karangan-karangan kitab termasyhur hingga kini,Tuan Guru Ridwan juga mewariskan
banyak tulisan.Karena kesenangan beliau mengarang ataupun menuangkan gagasannya
kedalam catatan-catatan karya sastra
atau nazham.Jika dikaji dan diteliti,Karya-karya nazham beliau memiliki makna
yang sungguh luar biasa.Dengan gaya bahasa yang
indah dan mendalam,membuktikan
jika sesungguhnya sosok Abah Edo’ bukan
hanya ulama/ waliyullah dengan sejumlah karomah.Tetapi Ia merupakan sosok pujangga/ penyair yang mumpuni dalam merangkai
aksara.
Adapun kitab-kitab karya Tuan Guru Ridwan meliputi
sejumlah disiplin ilmu tradisional keislaman seperti Aqidah, Akhlak, Fiqih, dan
lain-lain.Berikut ini beberapa karya Sang Maulana Abah Edo’.
1.Nazham
Hidayatussibyan (ilmu tajwid),2.Nazham
halal-bihalal,3.Nazham
Tuhfatulmurid,4.Nazham
Tsamaratul Janiyah,5.Nazham
Ridwany Nazham ihtimmamurridwan, 6.Nazham Do`a
(Tahadduts Binni`am),7.Nazham
Khataman (Silsilah Tarekat Qodiriyah Wannaqsabandiyah),8.Nazham
Tahaddust Bi-ni`am Fi bayani Takhliyah Wattahliyah,9.Nazham Taslik Watta`dib Muridi Darissalam,10.Nazham
Ribath Fathul Mannan Ridho`I ilahirrahman,11.Nazham
Ma`had Darussalam Bayani Adabi Tholabil ilmi, 12.Nazham
Nahjud Taisir illallahilqodir, Nazham Ghautsun Nasril`aun,13.Nazham
Aqiq fi Ashulittahqiq, dan lainnya.
MENGGALI
MUTIARA ILMU DARI SANG MURABBI.
1.Ajaran Tentang Kepedulian,Keistiqomahan,Pengenalan diri,tolong menolong,dan seruan kesuksesan.
1.Hai saudara
dan saudariRajin-rajin
pada mengajiSering hadir di
majlis pengajianSupaya
selamat di hari kemudian2.Hasad itu
merusak kebaikanSeperti api
membakar sayuranKarena itu
sucikan hatiDari hasad
atau dengki 3. Riyak itu
sifat dicelaAmal ibadah
karena duniaObatnya
ikhlas karena Allah4.Niat mengabdi
kepada AllahUjub itu
penyakit hatiYaitu heran
pada amal diriObatnya ingat
nikmat AllahSerta taufik hidayah Allah Suma`ah itu
menceritakn amalNiatnya
dipuji orangObatnya
hendak rahasiakanJangan cerita
atau sebarkan 5. Sifat
tersebut sangan merusakAtau memakan
sebab ditolakKelakuan itu
hendak taubatkanIstigfar
harap ampunan
2.Berpegang teguh pada prinsip agama dan adat istiadat yang baik.
Sebagai penganut aliran Ahlussunnah wal jama’ah,beliau melakukan pendakatan budaya dengan menganut paham Ahlussunnah wal- Jamaah yaitu Suatu kebiasaan itu, dikatakan adat istiadat tentu harus memenuhi sejumlah persayaratan yaitu Memiliki nilai tradisional yang bersifat tradisional,Dipertahankan oleh masyarakat pemakaiannya karena dirasakan manfaatnya,Tidak bertentangan dengan sistem nilai sudah ada (baik buruknya) serta Tidak bertentangan dengan nilai agama.
3.Warisan organisasi sebagai wadah
pemberdayaan Ummat.
Berpijak pada pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan agama Pondok Pesantren Darusalam Bermi. Maka, dirasa perlu oleh Tuan Guru Ridwan dibentuknya suatu organisasi yang bernama Organisasi Jammaatul Mu`awanah merupakan pergerakan keagamaan (Ruhiyah Diniyah) dan pergerakan kolektif (Ruhiyah Jam`iyah) dengan tujuan saling tolong sesama dalam hal sosial kemasyarakat dan keagamaan.
Jama`atul Mu`awanah memiliki program mingguan, bulanan, tahunan. Program mingguan diadakannya pengajian biasanya hari Rabu/jum`at sementara program bulanan biasanya setiap tanggal 15 Hijriyah mengaji di pondok, dan tahunan. yaitumengkordinasikan jadwal haul/pelaksanaan haul masing-masing masjid. Selama ini, Organisasi Jama`atul Mu`awanah sudah memiliki 140 cabang baik Lombok Barat dan Lombok Tengah, dari tahun ke tahun jumlah cabang terus menerus bertambah, akan melebarkan sayapnya, sejauh ini anggota Jama`tul Mu`awanah sekitar 7000 personil.
PENEMPUH JALAN KEROHANIAN
Tuan Guru Ridwan juga mengembangkan dakwah kerohanian, jalan ini disebut dengan tarekat.Tarekat, bisa dikatakan sebagai bentuk turunan dari tasawuf itu sendiri. Jika tasawuf merupakan jalan/ upaya manusia untuk mensucikan diri sekaligus mendekatkan diri pada Tuhan, maka tarekat adalah tasawuf yang dalam banyak hal telah mengalami modifikasi.
SILSILAH TAREKAT TUAN GURU RIDWAN.
Nazham Arridwany dijelaskan silsilah tarekat yang beliau kembangkan yaitu:Tgh.Ridwan—Tgh.Tauhid—Tgh.M.Saleh—Tgh.Rasidulmuslih bin Nurjiman Sesile--Syeikh Kabirilmuktal Baghdad--Syeikh, Abdurrahman--Syekh Ahmad Itholi—Syeikh Mahmud—Syeikh Ahmad--Syeikh Muhammad Husain Armirony--Syeikh Muhammad Maksum--Syeikh Abdurrazzaq al-Hamawy—Syeikh Abdurrahman al-Hasany--Syeikh Burhanuddin Azzankary--Syeikh Sayid Nuruddin Syamy--Syeikh Yahya al-Basry--Syeikh Usman Hanbaly--Syeikh Abdul Qodir al-Jilany--Syeikh Said Mahzumy--Syeikh Abi Hasan bin yusuf--Syeikh Abilfaraj Attursisy--SeikhAbil Fadli--Syeikh Syubli--Syeikh Junaidi al-Bagdady--Syeikh Surrissuqty--Syeikh Kurkhy--Syeikh Daud Tho`I--Syeikh Habibil Ajami--Syeikh Hasan Basri--Saidina Ali Kramallahu wajhah--Nabi Muhammad--Jibrail Ruhul Amin--Allah swt, (Tuhan Sekalian Alam)
AKHIR HAYAT SANG PEWARIS NABI.
TGH.M. Ridwanullah tutup usia pada hari
Rabu, tanggal 4 Rajab 1436/1437 H, bertepatan dengan 22/23 April 2015 ,
Perjuagan Tuan Guru Ridwan selama hidupnya seperti mentari melintasi alam raya, semangat yang
tinggi dalam berdakwah bagaikan cadas gunung, umur Beliau hanya diperuntukkan
mengabdi untuk agama, dan ummat, semangat perjuangan Beliau hendaklah kita
bercermin. Meski beliau pergi meninggalkan kita selamanya, semangat
melanjutkan nilai-nilai perjuangan Beliau janganlah redup. Bangunlah jangan
terlelap gemerlapnya dunia fana,
bangunlah untuk melanjutkan cita-cita Beliau.
Posting Komentar untuk "Sejarah Ringkas Perjalanan Dakwah Almagfurullahu Tgh.Ridwanullah (Abah Edo'),Ulama Tarekat Dari Pulau Lombok."