Cara Unik Menyampaikan Berita Duka Dalam Adat Istiadat Suku Sasak.
Mengenal Upacara Kematian Dalam Tradisi Adat Istiadat Suku Sasak Lombok.
pewarah sasak:suasana sunset di pantai gili air lombok. |
Cara menyampaikan berita duka tentang kematian seseorang dalam tradisi adat istiadat suku Sasak dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda setiap desa di Pulau Lombok.
Beberapa diantara cara menyampaikan berita duka tersebut antara lain dengan memukul kentongan atau kulkul,memukul bedug dan pengumuman melalui pengeras suara atau speker.
Menyampaikan berita kematian menggunakan kentongan atau memukul bedug dilakukan apabila mencakup wilayah yang lebih sempit dan bedug sebagai sarana komunikasi pada waktu orang yang meninggal dunia jumlahnya lebih sedikit daripada yang memberitahu langsung.
Dan lagi kedua sarana komunikasi tersebut hanyalah merupakan permakluman umum bahwa di desa tersebut ada orang yang meninggal dunia.
Sehingga seluruh warga desa menunda kegiatannya yang kira-kira dapat menghalangi kehadiran pelayatannya. Oleh karena itu pada dasarnya semua kerabat dan sahabat kenalan harus diberitahu langsung.
Agar petugas-petugas yang pergi jauh ke luar desa memberitakan tentang kematian itu tidak ada yang menghalangi perjalanannya maka ia diberi seutas tali dari pelepah pisang yang telah diukurkan sepanjang jenazah.
Tali itu diikatkan pada pinggangnya atau diikatkan pada kendaraan tunggangannya.Di mana saja dan kapan saja orang yang dilengkapi demikian tidak boleh dihalangi dan tidak terikat oleh norma sopan santun yang berlaku ketika memasuki desa atau rumah yang dituju.
Maksudnya kalau berbuat kesalahan harus dapat dimaafkan. Bilamana dan dimana saja dia dapat mengetuk pintu untuk menyampaikan berita kematian itu.
Bagi kerabat, sahabat dan kenalan mendiang yang mendengar berita segera datang melayat bersama isteri dan keluarga terdekat lainnya.
Posting Komentar untuk "Cara Unik Menyampaikan Berita Duka Dalam Adat Istiadat Suku Sasak."